STOP REKLAMASI
Mari bersama selamatkan ekosistem pesisir laut untuk masa depan anak cucu kita......... Let us save marine coastal ecosystems for the future of our grandchildren ..........

Jumat, 29 Oktober 2010

Bumiku Mengapa Kini Tak Berasahabat Lagi


KabarIndonesia - Sebegitu pesatnya umat manusia dalam
mengembangkan tehnologi di bidang apa saja demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun semakin  mutakhir dan inovatifnya teknologi tersebut  bukan berarti manusia akan bertambah  nyaman. Semakin gampang manusia mendapatkan sesuatu yang menjadi faktor pembatas terhadap kenyamanan hidupnya, semakin pula manusia dihadapkan pada faktor pembatas lainnya. Secara ringkas dapat kita katakan, bahwa semakin gampang manusia mengkonsumsi/mengeksploitasi sumber daya alam,semakin berkurang daya dukung alam. Sehingga semakin nyaman kehidupan manusia di tengah daya dukung alam, semakin tidak mampu manusia mewariskan bumi ini kepada anak cucu kita.  

Sikap hidup manusia yang demikian itulah yang telah menjadikan Bumi yang kita tempati menjadi musuh kita sendiri, setelah berjuta tahun lamanya bumi menjadi sahabat setia species manusia dan organisma lainnya. Setelah manusia merasakan berbagai macam kerusakan alam (Global Warming, El Nino, La Nina, dsb). Barulah manusia mulai berpikir untuk menyelamatkan bumi ini. 

Tepat di bulan Pebruari  2007, dua tahun yang lalu, para ilmuwan yang bernaung di bawah bendera Persatuan Bangsa Bangsa telah melaporkan bahwa pemanasan global telah melanda Bumi dan akan terus berlanjut sepanjang abad ini. Di dalam laporan tersebut juga telah disebutkan bahwa pemanasan global yang terjadi 90% disebabkan karena ulah manusia. Keputusan tersebut juga telah disepakati
oleh banyak ilmuwan lainnya yang tergabung di luar forum tersebut dan telah mengindikasikan dampak pemanasan global terhadap bumi di masa mendatang. Hal ini disebabkan karena daya dukung alam sustain ability) telah terancam dengan adanya  laju pencemaran dan kerusakan lingkungan, pengambilan sumber daya alam yang menunjukan skala dil luar takaran umum, ditambah lagi dengan timbulnya pencemaran udara, pengumpulan dan penyebaran zat buang yang beracun, kerusakan dan penebangan hutan, tanah dan air, kerusakan lapisan ozon, emisi gas rumah kaca yang mengancam hidup manusia dan ribuan species organisma lainnya, kelestarian alam dengan keanekaragaman hayati  serta kelestarian alam sebagai warisan generasi mendatang. 

Emisi  Gas    

Senyawa kimia yang berupa gas dan terperangkap dan menghangatkan atmosfer disebut dengan gas rumah kaca. Berikut ini akan kami kemukakan pembahasan emisi gas rumah kaca yang terdapat di atmosfir bumi dan pergerakan dari gas-gas itu. Beberapa gas rumah kaca seperti CO2 terdapat secara alami di atmosfir karena teremisikan oleh proses alam dan aktifitas manusia.

Beberapa gas rumah kaca yang menempati atmosferkarena aktifitas manusia, adalah:
Karbon Monoksida (CO).
Gas ini memasuki atmosfer melalui pembakaran bahan bakar fossil (minyak bumi, LPG dan batubara), sampah, bagian pohon dan juga hasil reaksi kimia (contoh prabk semen), aktifitas gunung berapi. Ambang batas di atmosfer yang ditentukan Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan kita adalah 15.000 μ m/m 3.

Metana (CH 4)  
Metana berada di atmosfer sebgai  hasil
emisi dari konsumsi batubra, dari gas alam, dekomposisi bahan organik  ari sampah perkotaan,    

Nitrogen Okseda (N20)  
Nirtogen Oksida  diemisikan bersal dari kegiatan
industri pertanian  dan  pabrik   terutama dari
konsumsi BBM dan sampah-sampah organiknya. Ambang batas di atmosfer yang ditentukan Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan kita adalah 316 μm/m3.

Gas  Flour 
Tergolong dalam senyawa ini adalah Hyroflurocarbon, perflourocarbon dan Sulfur Hexafluorid, sebagai gas rumah kaca yang tergolong kuat  sebagian diemisikan oleh kegiatan industri, Gas–gas Flour tersebut diatas mampu mengikis lapisan Ozon . Gas ini diemisikan dalamjumlah yang sedikit, tetap sngatbberpotensi besar dalam efek rumah kaca. Oleh karena itu gas-gas
tersebut disebut sebagai senyaw penyebab  Pemanasan Global yang Potensil. 
 
Pengukuran Gas - Rumah Kaca

Pengukuran gas rumah kaca adalah kegiatan yang menyangkut penghitungan jumlah gas yang diemisi atau dipindahkan ke atau dari atmosfer dalam jangka waktu tertentu (biasanya per tahun). Dalam kegiatan pengukuran ini juga mencakup masalah informasi dan aktifitas yang menyangkut emisi atau perpindahan ke dan dari atmosfer. Pengamatlingkungan hidup perlu melakukan pengukuran gas rumah kaca untuk mengukur tingkat emisi dan untuk menentukan kebijakan dalam hal penanggulangan efek rumah kaca. Aspek yang sangat mendasari pengukuran ini adalah untuk menentukan himbauaan kepada umat manusia dalam mengkonsumsi BBM. Karena terdapat kecenderungan semakin meningkatnya laju perekonomian global, maka semakin meningkat penggunaan BBM dan batubara.

Pengukuran gas rumah kaca di Negara Paman Sam perlu  kita contoh, guna monitoring emisi gas yang merusak lingkungan hidup tanah air kita. 

Pengukuran in dilakukan oleh lembaga research yang dinamakan The Fourth U.S. Climate Action Report da telah malaporkan bahwa sejak tahun 1990 – 2004 di AS emisi karbon dioksida meningkat sebanyak 20%, tetapi emisi Metana dan Nitrogen Oksida turun dari 10% menjadi 2%. 

Penurunan emisi Metana belakangan ini berkurang karena perkembangan diversifikasi tekhnologi dan perubahan berbagai kebijakan. Namun demikian telah diasumsikan bahwa emisi gas akan terus bertambah di masa depan. Peningkatan tersebut bisa diatasi dengan penggunaan sumber energi yang baru, penerapan tekhnologi yang bersih dan perubahan lainnya. Mengapa pemanasan global begitu penting dibicarakan oleh para ahli lingkungan hidup sedunia. Hal ini disebabkan pemanasan global lebih banyak berdampak negatif ketimbang dampak positifnya. Dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh fenomena tersebut adalah:  

Terjadinya kerusakan sirkulasi air laut, sehingga menimbulkan perubahan cuaca yang sulit dipredeksi.

  • Timbulnya gejala kekeringan yang lebih parah di daerah gurun:
  • Kegagalan panen yang terjadi di mana-mana sehingga menyebabkan terbatasnya persediaan pangan,
  • Kelangkaan air  dan sumber-sumber air
  • yang melanda dunia dan menyebabkan banyak kematian
  • Menbyebabkan perubahan cuaca  yang ekstrim dengan ciri banyak terjadinya badai.
  • Menyebabkan berbagai penyakit baik untuk manusia maupun hewan.
  • Timbulnya gelombang panas yang mematikan
  • Berkurangnya habitat hewan dan tumbuhan
  • Menyebabkan emigrasi besar besaran manusia dari daerah tandus ke daerah yang lebih baik
  • Bertambahnya konsumsi energi untuk kebutuhan rumah tangga
  • Menyebabkan polusi udara
  • Menghilangnya lapisan es atau glaciers dan lain sebagainya
  • Namun demikian pemanasan global  juga bisa memberi keuntunghan, meski manfaatnya relative kecil ketimbang kerugiannya. Keuntungan tersebut adalah :
  • Daerah dingin seperti Siberia.  Arctic dan Antartic menjadi lebih ramah dan menjadi daerah yang baik untuk  habitat  tanaman.
  • Umur es yang membeku (muisim dingin) akan lebih singkat
  • Arus samudra Barat Laut  yang melewati Canada , yang banyak mengandung es akan lebih mudah untuk dilalui. Untuk daerah dingin pengaruh pemanasan global ini  akan mengurangi konsumsi energi rumah tangga.
  • Berkurangnya angka kematian akibat musim dingin  yang mencekam.
  • Bertambahnya waktu untuk musim tanam akan meningkatkan hasil panen untuk daerah tertentu.

Lantaran kecerobohan umat manusia dalam menggapai hak hajat hidupnya, maka terjadilah distorsi cuaca yang sehari–hari berada di tengah tengah kita, seperti hujan badai,  kekeringan dan lain sebagainya. Distorsi iklim yang dewasa ini menarik perhatian para ahli iklim adalah pasangan El Nino dan La Nina.


EL Nino  dan  La  Nina    

El Nino adalah salah satu fenomena iklim yang terjadi di planet kita, Setiap 2 hingga 5 tahun El Nino akan muncul kembali untuk beberapa bulan bahkan mampu bertahan hingga beberapa tahun. Gejala El Nino muncul akibat temperatur air laut  meningkat dari biasanya. Peningkatan temperatur air laut tersebut terdaji di perairan Amerika Selatan dan  dapat merubah iklim di seluruh dunia.  

Para petani di Peru telah hafal betul kedatangan El Nino, yang biasanya bersamaan dengan Waktu Natal. Pada saat karena suhu permukaan air meningkat sehingga jumlah ikan yang bisa mereka tangkap menjadi berkurang. Air hangat yang menyebabkan El Nino ini diketahui berasal dari perairan Indonesia, kemudian bergerak ke Timur kemudian menempati perairan Amerika Selatan.  

Dengan adanya suhu permukaan air laut yang meningkat  akan mengakibatkan perubahan iklim di seluruh dunia.  Akibat adanya peningkatan permukaan air laut  di Samudra Pasifik  akan memberikan dampak terjadinya hujan lebat sepanjang Pantai Barat Benua Amerika.

Gejala El Nino paling berat dirasakan pada tahun 1965 – 966, 1982 – 1983 dan 1997 – 1998, yang menyebabkan  banjir dan kerusakan dari mulai California, Meksiko hingga Chili. Dampak dari  El Nino bisa kita rasakan mulai dari Samudra Pasifik hingga Afrika Timur.

Gejala El Nino baru bisa terjadi apabila terjadi peningkatan suhu permukaan air laut selama 5 bulan di Bagian Timur Pasific  tepatnya di pantai Amerika Selatan
La Nina Para ahli lingkungan hidup ,mengemukakan bahwa gejala alam yang bukan meningkatnya suhu permukaan air laut di Amerika
Selatan di sebut dengan La Nina (Nona manis). Gejala La Nina yang kuat akan mengakibatkan dampak yang berlawanan  dengan El Nino. Contoh kasus ini terjadi pada Tahun 1988 yang menyebabkan kekeringan di Amerika Utara.


Hubungan El Nino dengan Kerusakan Iklim

Seperti diberitakan bahwa baik El Nino maupun La Nina tidak menunjukan gejala yang nyata bila tidak disebabkan kerusakan alam. El Nino adalah pola yang telah diamati selama ratusan tahun oleh masyarakat Amerika Selatan dan ini disebabkan kerusakan alam yang tambah parah dan menyebar ke seantero jagad. Pola yang sama dengan El Nino pernah diidentifikasi pada awal Tahun 1900-an, gejala tersebut dinamakan Gelombang  Selatan dan sekarang bisa diketahui secara cermat. Oleh karena itu  gejala ini disebut ENSO (El Nino Southern Osscillation).  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar